Panyabungan, 01 Juni 2020
Dear Debaters : Ahmat Amini Efendi, Latifah Hannum
Nikmah Ariandri dan Elvara Marizka,
Assalamu’alaikum Endi,Latifah, Nikmah dan Vara. Lama sudah kita tak bersua. Apa kabar kalian disana? Dimana pun kalian berada saat ini saya berharap kalian dalam keadaan baik. Tanpa terasa waktu telah berlalu selama 6 tahun. Kalian telah beranjak ketempat dimana sukses menanti kalian, seolah—olah kalian masih ada disini di rumah putih biru.
Anak-anakku! Izin saya menulis butir-butir kenangan yang telah kita lalui bersama. Kenangan yang akan selalu mengingatkan kita bahwa setiap keberhasilan memerlukan kerja keras. Saya tidak akan pernah melupakan bahwa saat itu kita diundang oleh Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan untuk mengikuti Lomba Debat Tingkat SMA. Saat itu kita merasa ragu untuk ikut berpartisipasi mengingat penyelenggara lomba bukanlah Dinas Pendidikan setempat. Akhirnya setelah berdiskusi dengan Kepala Sekolah, kita pun memutuskan untuk memgikuti lomba. Ini adalah lomba pertama kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana debat yang sesungguhnya. Tentang tata cara pelaksanaan debat, kita buta secara teknis. Kita belum pernah mengikuti lomba semacam ini sebelumnya, bahkan untuk tingkat kabupaten Mandailing Natal. Masih jelas dalam ingatan bagaimana kita mempersiapkan strategi dan mencari informasi untuk setiap tema sebanyak mungkin dari segi pro dan kontra.
Waktu keberangkatan pun tiba. Disore hari yang ceria saya dan kalian berangkat ke Padang Sidempuan. Menjelang waktu shalat Isya kita tiba dipenginapan. Masalah pertama pun muncul. Air disetiap kamar mandinya tak kunjung keluar dari keran air. Kita mencoba menanyakan pada pihak penginapan tapi tidak ada jawaban yang memuaskan juga perbaikan. Malam itu juga kita memutuskan keluar dari penginapan itu dan mencari penginapan yang lain. Untungnya kita menemukan penginapan yang lebih layak yang posisinya tidak jauh dari penginapan yang pertama. Jaraknya hanya berjalan kaki 10 meter dan masalah pertama pun terselesaikan. Keesokan harinya, lomba debat pun dimulai. Ternyata kita bukan satu-satunya peserta dari Kabupaten Mandailing Natal. SMK Namira juga ikut berpartisipasi. ini merupakan awal perkenalan saya dengan Miss Novi. Saat itu Miss Novi menjadi pebina debat SMK Namira dan telah mengikuti lomba debat beberapakali. Meraka begitu banyak membantu kita memberi beberapa petunjuk tentang debat yang sesungguhnya. Lomba pun berakhir. Kita hanya berhasil meraih peringkat ke-5 dari 15 peserta lomba.
Anakku-anakku, saya tidak tahu apakah sang pelangi akan merah menyala hari itu. Tapi yang saya tahu kalian telah berusaha melebihi yang kalian bisa lakukan. Hal yang paling berharga adalah pengalaman yang kita dapatkan dari ajang ini. Kita anggap saja sebagai modal untuk mendapatkan medali emas.TERIMAKASIH Endi, Nikmah, Latifah juga Elvara. Rindu ini selalu ada untuk kalian
Salam sukses dan penuh cinta
Miss @de
Panyabungan, 02 Juni 2020
Dear Debaters: Muhammad Irsan, An Gradiva
Dan Winda Handayani Nazar,
Assalamua’laikum anakku-anakku. Semoga Allah senantiasa memberi kalian kesehatan dan perlindungan-Nya. Ada rasa rindu yang menggerakkan setiap pena untuk menggoreskan kata demi kata. Ingatkah kalian pada Berastagi kota wisata nan indah? Ingatkah kalian pada Berastagi Cottage, hotel berkelas bintang 5? Tahukah kalian, hingga saat ini saya masih dengan jelas mengingat setiap jejak langkah kita disana. Sambil tersenyum saya melihat kalian yang begitu antusias mengabadikan setiap momen dengan jepretan foto. Kita tiba di Berastagi sekitar pukul 08.00 Wib dan harus menunggu untuk check-in pukul 14.00 Wib.
Sehari sebelum keberangkatan, Ibu Kepala Sekolah memberi saya informasi bahwa beliau mendapat telpon dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal. Kita diharuskan mengikuti Lomba Debat Tingkat Provinsi yang diadakan di Berastagi. Ini benar-benar sangat mendadak. Sangat tidak ada persiapan. Saya sama sekali tidak berpikir akan ada lomba debat karena sebelumnya Dinas Pendidikan tidak pernah melaksanakan lomba ini, bahkan di tingkat kabupaten.
Ini adalah NSDC pertama kita, bukan? NSDC (National School Debating Championship) atau disebut Lomba Debat Bahasa Inggris merupakan nama baru buat kita dikala itu. Dengan tekad pantang menyerah sebelum berjuang kita sekuat tenaga menghadang tantangan-tantangan pada perlombaan. Lagi-lagi Irsan, Aan dan Winda mencoba berbuat yang terbaik. Tapi ada satu hal yang terlupa bahwa NSDC butuh persiapan yang sistematis dan berkelanjutan. NSDC butuh latihan komunikasi verbal yang terus menerus harus dilakukan. Sangat jelas kalau kita memerlukan pengalaman . Kita hanya mampu bertarung di babak penyisihan. Peringkat yang kita peroleh adalah rangking 20 dari 33 sekolah peserta. Tidak ada tropi yang bisa dibawa pulang.
Akan tetapi kita sepakat untuk tidak menyerah. Pada setiap kegagalan selalu ada hikmah dan pelajaran yang menyertainya. Rangking 20 tidak akan cukup membuat pelangi merah menyala, juga kuningnya tidak akan mampu bersinar. Sungguh kami minta maaf, Sekolahku.
Untuk Irsanku, Aanku dan Windaku. Terimakasih telah hadir dalam kenangan ini. Titip rindu dan doa untuk kalian.
Salam Sukses dan Penuh Cinta
Miss @de
Panyabungan, 03 Juni 2020
Dear Debaters: Syukron Al-Amin,
Yolanda Safitri dan Amir Pasudema,
Assalamua’laikum ananda. How are you getting on? Apa kabar Ananda? Saya selalu berharap setiap hari-hari yang kalian lalui adalah hari –hari terbaik. Setiap menit yang kalian jalani merupakan hari yang penuh optimisme.
Adalah hal yang luar biasa untuk dikatakan bahwa kita sebagai tim debat baru mulai belajar dari kegagalan dan kegagalan. Kita harus berhenti jadi pencundang dan harus jadi pemenang. Tepatnya 2 minggu yang lalu, Dinas Pendidikan mengundang kita untuk mengikuti NSDC atau lomba Bahasa Inggris Tingkat SMA Se- Kabupaten Mandailing Natal. Walau ini yang pertama di kabupaten tapi kita telah memiliki 2 kegagalan pada lomba sebelumnya yang banyak memberi pelajaran berharga. Kegagalan bukan hal yang abadi. Disaat yang tepat ia kan menyingkir tak berdaya.
Ada yang berbeda ditahun ini. Miss novi resmi menjadi guru SMA Negeri 2 Plus Panyabungan. Miss cantik ini mumpuni di bidang debat bahasa inggris. Beliau beberapakali mengikuti lomba debat tingkat SMK dengan posisi beliau sebagai pembina sekaligus pelatih.
Tim debat kali ini semakin solid. Miss Novi menjadi rekan yang luarbiasa. Begitu juga kalian, anak-anakku. Bersama kita melakukan persiapan yang tidak biasa. SMP Negeri 6 Panyabungan menjadi tempat lomba dilaksanakan. Lomba berlangsung dari pagi hari hingga azan magrib berkumandang. Saatnya kerja keras berbuah manis. Kalian tidak akan pernah lupa bahwa saat itu kita memperoleh juara I. Bahkan Yolanda menjadi bestspeaker I dan Syukron menjadi Best speaker II. Jangan katakan kalian telah melupakan momen berharga ini, anak-anakku.
Untuk Ananda Yola, Sukron dan Amir, kata terimakasihku tidak akan pernah cukup untuk mebayar kerja keras kalian. Kali ini kita membawa 3 tropi untuk dibawa pulang. Semoga ini cukup membuat sang pelangi berwarna merah menyala.
Salam sukses dan penuh cinta
Miss @de
Panyabungan, 04 Juni 2020
Dear Debaters: Yolanda Safitri,
Amir Pasudema dan Muhammad Ridwansyah
Assalamua’laikum Ananda Yola, Amir dan Ridwan. Apa kabarmu, anak-anakku?
Semoga kalian dalam keadaan sehat walafiat. Semoga kebahagian selalu mengisi relung jiwa mu, anandaku.
Ananda Yola dan Amir, tentu kalian masih bisa mengingat dengan jelas bahwa ditahun ini kita kembali bertarung di tingkat Kabupaten Mandailing Natal. Ananda Sukron harus keluar dari tim kita untuk melanjutkan pendidikan. Kita pun kedatangan rekan baru. Dia lah Ridwansyah.
Ananda Ridwansyah, ini adalah debat pertamamu, bukan? Saya tidak mungkin melupakan setiap usaha yang telah ananda lakukan untuk dapat mengimbangi seniormu Yola dan Amir. Rasa percaya diri yang tinggi membuat dengan lincah mengungkapkan pikiran-pikiran logis dalam waktu singkat. Sebelum lomba kalian bertiga telah terlihat sepadan dan siap mengalahkan lawan.
Ananda Amir dan Yola, Ini adalah debat kedua kalian, saat itu saya dapat merasakan kalau kalian semakin matang dan semakin lihai dalam menggunakan strategi. Kalian dengan tulus mendukung Ridwan untuk menjadi seorang debater.
Ternyata Ridwan bukan tamu satu-satunya di tim kita. Mr. Raiz resmi menjadi pembina baru. Sekarang tim kita terdiri dari 6 orang; Miss Ade, Miss Novi, Mr.Raiz, Amir Pasudema, Yolanda Safitri dan Muhammad Ridwansyah Matondang. Ini merupakan lomba pertama untuk Mr. Raiz. Beliau terlihat sangat antusias dan optimis. persiapan debat kita menjadi sangat terorganisir setelah kedatangan beliau. Mr. Raiz hanya fokus pada satu hal yakni kita harus jadi pemenang.
Lomba debat pun telah selesai terlaksana. SMP Negeri 1 Panyabungan menjadi tempat pelaksanaan lomba. Alhamdulillah kita berhasil meraih juara I untuk kedua kalinya. Disaat yang bersamaan Yola harus merayakan kemenangannya menjadi best speaker I, Amir menjadi best speaker II dan Ridwan menjadi best speaker III. Ada 4 tropi yang berhasil kita persembahkan untuk SMA Negeri 2 Plus Panyabungan. Terimakasihku untuk Yola, Amir dan Ridwan. Kerja smart kalian telah membuat sang pelangi kembali merah menyala.
Salam sukses dan penuh cinta
Miss @de
Catatan Khusus:
HENDRI, M.PdKepala Sekolah
|
Tinggalkan Komentar