SUMPAH PEMUDA: Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh
Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, telah diikrarkan oleh para pemuda pada 28 Oktober 1928. Sebuah ikrar yang menjadi titik tolak munculnya kesadaran anak bangsa terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan demi tercapainya Indonesia merdeka. Perkumpulan-perkumpulan kepemudaan melebur menjadi satu untuk Indonesia kuat.
Perlu diketahui, Indonesia sebelum bangsa Eropa masuk pada abad ke-16 masih berbentuk kerajaan-kerajaan tradisional di setiap pulau-pulaunya sampai imprialisme dan kolonialisme menancapkan kebijakannya. Kekuasaan dimiliki oleh setiap kerajaan tanpa ada pemegang kekuasaan induk, seperti halnya Negara yang daerah otonomnya dibawah pemeintahan pusat. Mereka berjalan sendiri, kadang melakukan invansi dan intervensi terhadap kerajaan lain di Indonesia. Nah, setelah pemerintahan colonial melakukan reorganisasi system pemerintahan di Indonesia, sehingga system berubah signifikan, dari tradisional menjadi modern, sehingga kerajaan-kerajaan masuk dalam vassalnya.
Berbagai pergerakan nasional muncul pada awal abad ke-20 atas penjajahan pemerintahan kolonial, seperti para perkumpulan pemuda yang bersifat kedaerahan muncul dengan satu tujuan yang sama. Sehingga mereka melakukan kongres membahas bagaimana membangun persatuan dan kesatuan. Pada 30 April-2 Mei 1926, dilaksanakan kongres pertama untuk meleburkan para perkumpulan pemuda menjadi satu dan pada 27-28 Oktober 1928 lahir ikrar Sumpah Pemuda.
Usaha para pemuda merumuskan Sumpah Pemuda menunjukkan betapa besarnya rasa nasionalisme terhadap Indonesia yang di dalamnya terdapat banyak perbedaan, mulai dari ras, suku, agama, sejarah dan budayanya, padahal mereka tidak mengenal secara langsung semua masyarakatnya.
Dengan adanya spirit persatuan dalam keberagaman bangsa, Indonesia bisa bangkit melawan covid 19 dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Tinggalkan Komentar